Thursday, 13 October 2016
Kaspersky Lab menemukan serangan spionase cyber terbaru
berorientasi bisnis, Grabit, yang mencuri sekitar 10.000 file dari
perusahaan asal Thailand, India, dan Amerika Serikat (AS).
Daftar target Grabit ini meliputi sektor industri kimia,
nanoteknologi, pendidikan, pertanian, media, konstruksi dan banyak
lainnya. Negara-negara lain yang terkena dampaknya adalah Uni Emirat
Arab (UEA), Jerman, Israel, Kanada, Perancis, Austria, Sri Lanka, Chili
dan Belgia.
"Kami melihat banyak serangan spionase yang berfokus pada perusahaan,
organisasi pemerintah dan entitas profil penting lainnya, sedangkan
usaha kecil dan menengah jarang terlihat dalam daftar target," kata Ido
Noar, Senior Security Researcher, Global Research & Analysis Team.
Noar memaparkan bahwa Grabit masih aktif dan sangatlah penting untuk
memeriksa jaringan dan memastikan Anda aman. Pada 15 Mei 2015, keylogger
Grabit yang sederhana ditemukan memiliki ribuan kredensial akun korban
dari ratusan sistem yang terinfeksi.
"Ancaman ini tidak boleh dianggap remeh," tegas Noar melalui keterangan resminya, Minggu (31/5/2015).
Infeksi dimulai ketika seorang pengguna dalam sebuah organisasi
bisnis menerima email dengan lampiran yang tampaknya seperti file
Microsoft Office Word (.doc).
Pengguna mengklik untuk men-download dan program spionase kemudian
dikirim ke mesin dari server jarak jauh yang telah diretas oleh para
penyerang yang bertindak sebagai hub malware.
Para hacker mengontrol korban-korban mereka menggunakan Hawkeye
keylogger, alat mata-mata komersial dari HawkEye Products, dan modul
konfigurasi berisi sejumlah Remote Administration Tools (RATs).
Untuk menggambarkan skala operasi Grabit, Kaspersky Lab mengungkapkan
bahwa sebuah keylogger di salah satu server command-and-control mampu
mencuri 2.887 sandi, 1053 email dan 3023 username dari 4928 host yang
berbeda internal dan eksternal.
Juga termasuk Outlook, Facebook , Skype, Google mail, Pinterest, Yahoo, LinkedIn dan Twitter, serta rekening bank dan lain-lain.
Label
Arsip
Total Pengunjung
Mau Berhasil itu tidak INSTAN karena dia butuh Proses ��
— Abdhul (@abdhul_1996) 25 Februari 2018
Copyright ©
Abdhul | Privacy Policy | Contact Us | Sitemap
Design by Flythemes | NewBloggerThemes.com | Blogger
0 komentar:
Post a Comment