Para ahli menemukan bahwa aktor di belakang Naikon grup tampaknya berbahasa China dan target utama mereka adalah instansi pemerintah tingkat atas dan organisasi sipil serta militer di 8 negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Kamboja, Indonesia, Vietnam, Myanmar, Singapura, dan Nepal.
Jika penyerang kemudian memutuskan untuk memburu target di negara lain, tambah Baumgartner, mereka dapat dengan mudah mengatur koneksi baru. Dengan memiliki seorang operator yang khusus didedikasikan untuk fokus pada sekumpulan target tertentu untuk mereka sendiri juga mempemudah beberapa hal bagi kelompok spionase Naikon.
0 komentar:
Post a Comment